Bergembiralah, Allah Menjanjikan Kebahagian Dibalik Kesedihan
Bergembiralah, Allah Menjanjikan Kebahagian Dibalik Kesedihan
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sungguh, sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” – QS. Al-Insyirah: 5-6.
Allah telah memberikan kabar gembira kepada Manusia, bahwa kesulitan, kepayahan dan segala yang membuat hati menderita akan segera berakhir dan akan berganti dengan kebahagiaan. Manusia harus bersabar dan tawakal kepada Allah SWT. Dan selalu berperasangka baik kepada-Nya, sembari diiringi dengan melakukan ikhtiar untuk menghindari dari sesuatu yang lebih menyulitkan. Karena Allah akan mengganti kesedihan tersebut dengan kegembiraan.
Tetapi sesungguhnya musibah yang manusia alami banyak hubungannya dengan kesalahan dan dosa yang manusia buat. Allah SWT berfirman:
“Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” – QS. Asy Syura: 30.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ”Tidak ada penyakit, kesedihan dan bahaya yang menimpa seorang mukmin hinggga duri yang menusuknya melainkan Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya dengan semua itu.” – HR. Bukhari.
Baca juga: Toko Karpet Masjid di Depok
Dari ayat dan hadits di atas dapat kita ketahui bahwa musibah yang menimpa kita adalah karena perbuatan kita sendiri, dan Maha Besar Allah yang memaafkan sebagian dari kesalahan-kesalahan kita. Melalui musibah atau cobaan tersebut Allah mengampuni dosa-dosa kita. dosa.” Bahkan sebagian ulama salaf mengatakan, “Kalau bukan karena musibah-musibah yang kita alami di dunia, niscaya kita akan datang di hari kiamat dalam keadaan pailit.”
Melalui musibah atau cobaan Allah menegur kita yang terkadang lalai akan kewajiban dan berpaling dari-Nya. Allah SWT berfirman:
“Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo’a.” – QS. Fushilat: 51.
Saat tertimpa musibah seorang hamba menjadi berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakal dan ikhlas memohon kepada Allah. Dengan kembali kepada Allah seorang hamba akan merasakan manisnya iman yang lebih nikmat dari lenyapnya penyakit yang diderita. Apabila seseorang ditimpa musibah baik berupa kefakiran, penyakit dan lainnya maka hendaknya hanya berdo’a dan memohon pertolongan kepada Allah saja sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Ayyub AS.
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya, ”(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. - QS. Al Anbiyaa: 83.
Manusia jika mendapat kesenangan ia akan takabur dan lupa akan kodratnya, lupa akan tugasnya. Dan bila ia diberi cobaan atau musibah ia akan menjadi lemah, dan berserah diri kepada Tuhannya, kecuali untuk yang telah terlalu jauh dari Sang pencipta, ia akan putus asa dengan semua musibah yang diberikan kepadanya. Padahal dibalik semua musibah tersebut ada pengampunan dosa untuknya. Dibalik semua kesulitan ada kemudahan.
Semoga kita selalu menjadi hamba yang selalu berserah baik dalam keadaan sulit maupun mudah. Salam..
Komentar
Posting Komentar