Husnudzhon Kepada Allah
Husnudzhon Kepada Allah
“Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan batas kemampuannya. Baginya ganjaran untuk apa yang diusahakannya, dan ia akan mendapat siksaan untuk apa yang diusahakannya. Dan mereka berkata, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami berbuat salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami tanggung jawab seperti Engkau telah bebankan atas orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami janganlah Engkau membebani kami apa yang kami tidak kuat menanggungnya; dan maafkanlah kami dan ampunilah kami serta kasihanilah kami kerana Engkaulah Pelindung kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir.” – QS. Al Baqarah: 286.
Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah tak akan memberikan beban melebihi batas kemampuan umatnya. Hukum-hukum Islam pun ditetapkan sesuai dengan kekuatan dan kemampuan manusia, dan setiap orang diwajibkan mengamalkannya sesuai dengan kemampuan dan kekuatannya, sehingga ia akan menerima ganjaran atas apa yang ia lakukan.
Allah SWT tidak memberi kesulitan kepada hambanya di luar batas ilmu pengetahuannya, tetapi manusia dituntut untuk selalu menambah ilmu agar tidak tersesat di dalam kejahilan. Allah SWT tidak memberi kesusahan atau beban kepada hambanya diluar kemampuannya, tetapi Allah memerintahkan hambanya untuk berusaha keras dalam meningkatkan ilmu pengetahuan mereka dan sedapat mungkin mencipakan kemampuan pada diri mereka. Dan tidak lupa dalam ikhtiar diiringi doa sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT.
Baca juga: Toko KArpet Masjid di Depok
Dari penggalan ayat “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya”, Allah SWT menjelaskan bahwa Allah memberikan akidah-Nya dan manusia telah diberikan kekuatan dan kemampuan untuk memahaminya supaya peraturan-peraturan dan hukum-hukum-Nya tidak menimbulkan kesulitan yang tidak dapat diatasi oleh hamba-Nya.
Allah memberikan petunjuk-Nya melalui Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW, dan semua yang diajarkan kepada kita adalah apa yang dapat kita lakukan dan pahami. Jangan sampai karena Allah memberikan kewajiban sesuai dengan kemampuan, kita menjadi tersesat dengan kejahilan. Orang yang berilmu derajatnya lebih tinggi dari orang yang tidak berilmu. Wallahualam bissawab..
Komentar
Posting Komentar